Alih-alih memanfaatkan potensi ini, kita justru melihat banyak warga yang bekerja sebagai buruh migran di luar daerah atau bahkan ke luar negeri, seperti di Malaysia, Singapura, dan negara-negara lainnya.
Fenomena ini menunjukkan adanya ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sumber daya alam yang ada untuk kepentingan masyarakat.
Padahal, jika pengelolaan dilakukan dengan baik, seharusnya warga di Tana Luwu bisa bekerja di kampung halaman mereka sendiri dan merasakan kesejahteraan yang lebih baik. Tidak perlu jauh-jauh merantau ke luar daerah atau negeri orang, karena segala yang dibutuhkan sudah ada di depan mata.
Namun kenyataannya, banyak warga yang merasa terpaksa untuk merantau demi mendapatkan pekerjaan yang layak.
Jika mereka tetap tinggal di kampung halaman, peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keahlian mereka sangat terbatas.
