Luwu, Portal News – Peringati Hari Buruh Sedunia, (May Day Internasional), Ketua Partai Buruh Exco Luwu, Sukardi Sulkarnain, melontarkan kritik tajam terhadap penegakan hukum yang dinilainya belum menyentuh akar-akar persoalan struktural yang merugikan rakyat pekerja dan masyarakat. terkhususnya di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Momentum May Day yang identik dengan perjuangan hak-hak buruh, dimanfaatkan Sukardi untuk menantang langsung Kapolres Luwu, AKBP Arisandi, agar tidak hanya “gembar-gembor” soal keberhasilan penangkapan pelaku dan pengedar narkoba yang dilakukan dalam waktu singkat.
“Kami apresiasi kinerja Polres Luwu dalam penangkapan pelaku dan pereedaran narkoba, tapi bagaimana dengan mafia BBM ilegal jenis solar, kasus kematian tenaga buruh di Perusahaan Nikel PT BMS, dan Mafia Tanah di Latimojong dan Hutan Simoma yang laporannya hingga kini masih mengendap di Mapolres Luwu? Ini semua adalah Tanggung Jawab Moral yang harus dituntaskan juga,” tegas Sukardi saat dimintai tanggapnya sebagai Ketua Partai Buruh Exco Luwu di Momentum Internasioanl May Day. Kamis, (1/5/25) sekira pukul 17:50 (WITA) Sore.
Menurut Sukardi, keberanian aparat dalam menumpas peredaran narkoba seharusnya juga diterapkan dalam pemberantasan mafia BBM ilegal yang telah merugikan negara miliaran rupiah, serta penyelesaian kasus meninggalnya buruh (Tenaga Kerja) di area tambang milik PT BMS yang hingga kini belum menemui titik terang.
Tak hanya itu, Pria kelahiran Kecamatan Suli ini juga menyinggung soal laporan masyarakat terkait Praktik Mafia Tanah dan BBM Ilegal yang menyeret sejumlah oknum elite pejabat teras pemerintahan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Ia mempertanyakan mengapa hingga saat ini proses hukum terhadap laporan-laporan tersebut justru terkesan mandek.
Dalam kritikan dan aksi ratusan buruh di moment May Day 1 Mei 2025 yang diselenggarakan di seluruh Indonesia, ia selaku Ketua Partai Buruh Exco Kabupaten Luwu.
“Jangan biarkan hukum tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, penegakan hukum yang tidak adil hanya akan menambah luka di hati buruh, petani, dan rakyat kecil yang terus berjuang untuk hidup layak,” ucapnya dengan lantang.
Selain menyuarahkan misterinya Kasus Kematian Buruh di PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) dalam kesempatanya, ia juga mnyuarahkan Aparat Penegak Hukum (APH) agar tidak mati rasa dalam penumpasan kasus BBM Ilegal Jenis Solar, Kasus Mafia Tanah di Kabupaten Luwu juga harus di tangkap!
Sukardi mengingatkan bahwa May Day bukan hanya seremoni tahunan, melainkan momentum untuk menagih komitmen negara dalam menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat, terutama kaum buruh yang selama ini masih termarjinalkan oleh kebijakan ekonomi dan hukum yang timpang tindih. (Red)
