Salah satu inisiatif yang sedang disiapkan adalah pelatihan kewirausahaan berbasis sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing suku di Tana Luwu. Misalnya, Masyarakat di Kabupateen Luwu Utara dan Luwu Timur, dengan potensi alamnya yang melimpah, suku Toraja dengan keahlian dalam kerajinan tangan dan tradisi. Palopo dan Luwu dengan tradisi agraris yang kaya.
“Kita juga akan menjalin kerja sama erat dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta organisasi kemasyarakatan lain yang memiliki visi yang sejalan. Salah satu tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan dapat menyasar kelompok-kelompok masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan kami berencana mengadakan berbagai forum diskusi dan workshop yang melibatkan warga, tokoh adat, serta pemerintah,” Ujar mantan Pelaut di Negeri Jiran dan Bambu ini.
Melalui sinergi ini, berharap bisa memfasilitasi pembangunan berbasis inklusi sosial dengan memberikan ruang bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan daerah.

Selain itu, Forum ini juga menggarisbawahi pentingnya peran serta generasi muda dalam menjaga dan meneruskan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah diwariskan turun-temurun. Sebagai program kesejahteraan untuk masyarakat yang selama ini terpinggirkan, Forum Masyarakat Tana Luwu berencana untuk menciptakan berbagai program yang secara langsung dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka.
“Tidak hanya itu, FMTL juga akan mengembangkan program pendidikan anak-anak dari keluarga miskin, menyediakan beasiswa, dan fasilitas belajar tambahan agar mereka memiliki kesempatan yang sama untuk maju dalam pendidikan” Kuncinya.
Sehingga, harapan ke depan sebagai organisasi yang mewakili masyarakat dari berbagai latar belakang di tana luwu, FMTL berkomitmen untuk menjadi simbol dari keadilan dan kesejahteraan yang sangat penting dalam memastikan bahwa setiap program yang dijalankan akan mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah.

Dengan komitmen yang kuat, FMTL (Forum Masyarakat Tana Luwu) dapat menginspirasi generasi muda untuk ikut berperan aktif dalam menjaga keberagaman dan memajukan daerah, sekaligus memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk memastikan keadilan sosial bagi semua.
Sekedar diketahui, untuk komposisi Pengurus Harian Forum Masyarakat Tana Luwu yang disingkat (FMTL) terdiri dari Tiga (3) Pelindung, Lima (5) Penasehat, satu (1) Ketua Umum Pengurus Harian yang didampingi Sembilan (9) Orang Wakil Ketua, begitu juga dengan Satu (1) Orang Sekretaris Umum, didampingi Sembilan (9) Orang Wakil Sekretaris serta Satu (1) Orang Bandahara Umum yang didampingi lima (5) Orang Wakil Bendahara serta bidang-bidang yang berjumlah kurang lebih mencapai 13 Divisi yang terdiri dari, Bidang Agama dan Sosial, Bid. Penggalangan Dana, Bid. UMKM, Bid. Pertanian, Perkebnunan, Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Bid. Organisasi Kemasyarakatan/Kerjasama Antar Lembaga, Bid. Pemuda Olahraga dan Seni, Bid. Lingkungan Hidup, Bid. Advokasi dan Perlindungan Hukum, Bid. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bid. Humas dan Publikasi, Bid. Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan, Bid. Sarana dan Prasarana, Bid. Ketertiban dan Keamanan yang berjumah kurang lebih 10 Orang, satu (1) Koordinatir dan Delapan (8) Orang Anggota Badan Pengurus Harian yang ditanda tangani langsung oleh “Yang Mulia Datu Luwu” Datu Luwu ke-40 H. Andi Maradang Mackulau, Opu To Bau, SH di Kota Palopo pada tanggal 17 Januari 2025 lalu.
Usai melakukan konsolidasi pemantapan untuk persiapan pengesahan badan pengurus yang direncanakan pada bulan Mei mendatang di Isnata Kedatuan Luwu. FMTL juga melakukan sholat berjamaah bersama pengurus dan perwakilan daerah yang dihadiri langsung 6 perwakilan suku, etnis yang ada di tana luwu sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan dalam acara tersebut.(Red)