Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Lestari Handayani, menyebut keputusan Hasan sebagai langkah yang tepat.
“Ini adalah contoh bagaimana sebuah teguran dari pemimpin dapat direspons secara dewasa dan bertanggung jawab. Ini juga memperlihatkan komitmen Prabowo terhadap citra pemerintahannya yang inklusif dan profesional.”
Sementara itu, respons netizen beragam. Sebagian besar mendukung keputusan tersebut, meskipun tidak sedikit pula yang mengkritik gaya komunikasi politik yang dilakukan oleh tokoh-tokoh publik di media sosial.
Sekedar di ketahui, Selama menjabat. Hasan Hasbi dibantu oleh staf khsusus, tenaga ahli utama, tenaga ahli madya, tenaga ahli muda, tenaga ahli terampil dan juru bicara.
Lalu seperti apa kriteria pengganti Hasan Hasbi.?
Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Juru Bicara (Jubir) Kepresidenan Prabowo, Dhanil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa “Pertama yang sesuai kebutuhan presiden dan pak presiden yang paling tahu pola komunikasi yang ingin dibangun oleh presiden dan yang jelas memang kan salah satu koreksi dari presiden adalah masalah komunikasi” Bebernya.
“Terus terang kan, presiden melakukan self correction kan kemarin itu. Jadi yang pasti, presiden akan menetapkan kebijakan terkini mengenai cara berkomunikasi. Bajkan kemarin ketika kami dipanggil semua anggota kabinet, harus menyampaikan komunikasi yang baik keada publik, jangan sampai ada komunikasi yang multitafsir jadi sense of sensitivitasnya kurang baik. Jadi harus empati, simpati” Tutupnya (Red)
