Banyak di antara mereka yang merasa geram dan kecewa, mengingat seorang calon pemimpin yang seharusnya menjadi teladan kejujuran dan integritas. Namun faktanya tidak seperti yang di harapkan.
Seorang pengguna media sosial dengan akun @palXXXX menulis, “Kalau dari awal sudah pakai ijazah palsu, bagaimana nanti kalau sudah memimpin? Rakyat jadi sengsara, negara juga dirugikan!”. Komentar ini mendapatkan 74 ragam Komentar dan 342 like dari netizen yang sepemikiran.
Namun, di tengah riuhnya kritik dan kecaman, tidak sedikit warga kota penghasil sarjana itu tetap mendukung calon tersebut. Mereka menganggap prestasi dan kontribusi calon itu lebih penting dibandingkan persoalan ijazah.